elitnesia.com l Satu-satunya situs cagar budaya yang memiliki bukti yang putus (baca; tidak terbantahkan) yang memuat informasi tentang bireuen 600 tahun yang lalu bukan legenda kini benar-benar terancam.
Lokasi titik makam ini tidak boleh dipindahkan atas alasan apapun, jika yang menjadi pertanyaan dibenak kita semua "Tidak ada cara lain karna ini benar-benar hanya ± 3 meter dari tepi aspal. Pertanyaan yang mutlak tidak akan pernah bisa dijawab adalah "Siapa lebih dulu ada makam atau jalan yang mau dibangun?"
Amatan kami di kompleks makam ini terdapat beberapa nisan untuk sekitar 5 makam. Rata-rata batu nisan itu berukuran besar, dan secara mutlak berasal dari zaman Sumatra-Pasai.
Satu makam di antaranya menduduki posisi paling tinggi dari segi nilai sejarah, karena tidak hanya bentuk nisan yang unik dan mirip dengan yang ditemui di banyak kawasan tinggalan sejarah Sumatra-Pasai, tapi juga karena kedua nisannya memiliki inskripsi Arab.
Kaligrafi dan ragam hias pada kedua nisan makam sangat penting untuk melihat perkembangan kebudayaan Islam di wilayah Bireuen pada saat itu, dan yang lebih penting lagi karena epitaf pada nisan menyebut nama “Yuhan Min” dan penanggalan wafat tokoh tersebut yang tertulis dengan sangat sempurna, yaitu tahun 844 (delapan ratus empat puluh empat) hijriah (1441 M).
Dengan perhitungan hijriah, berarti Bireuen telah ada sejak lebih dari 591 tahun yang lalu dan dengan masehi 572 tahun.
Menurut kami, suatu hal yang tak kalah penting lagi adalah karena sang tokoh Yuhan Min telah hidup di masa Sultan Zainal ‘Abidin Ra-Ubabdar (wafat 841 H) dan puteranya Khawwajah Sultan Al-‘Adil Ahmad (wafat 868 H) berkuasa di Sumatra-Pasai. Kedua sultan ini merupakan sultan-sultan kuat dari zaman Kesultanan Sumatra yang telah membuka kawasan yang luas bagi Islam di Asia Tenggara.
Diketahui sebelumnya, Bupati Bireuen meresmikan pembangunan jalan dua jalur diruas jalan lintas nasional Bireuen-Takengon sepanjang 1,5 km dari Simpang Empat Kota Bireuen sampai kawasan Juli, telah mulai dikerjakan oleh PT Kota Petro Dolar, Rabu (24/02/2021) siang.
Bupati Bireuen Dr H Muzakkar A Gani SH MSi menjelaskan, pembangunan jalan dua jalur ini adalah hasil usaha kita dibiayai Kementerian PUPR dengan dana APBN sepanjang 1,5 KM.
Bupati yang didampingi pengusaha Bireuen H Mukhlis Amd dan juga Bahagia ST MT sebagai PPK 1.6 Provinsi Aceh Satker PJN 1 Provinsi Balai Aceh, mengharapkan agar proses pekerjaan pembangunan tersebut dapat diawasi bersama sehingga hasilnya bagus dan mendukung keindahan Kota Bireuen.
Menurut kami, belum dikatakan terlambat untuk menghentikan sementara Proyek Perluasan Jalan Bireuen-Takengon ini untuk dicari solusi bersama karna di sini memang dari dulu diketahui adanya situs yang paling mutlak memuat data berupa fakta tentang kesejarahan bireuen yang dapat kita pertanggung jawabkan. "Jangan kita sebagai masyarakat bireuen terkesan memaklumkan tokoh yang benar-benar fakta dan memunculkan tokoh yang benar-benar fiktif".
Sekali lagi kami tegaskan, Tidak boleh dipindahkan situs ini atas alasan apapun, seruan kami memang terkesan tendensius tapi ini memang benar-benar penting sesuai dengan amanah UU no 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya.(Rel)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar