• Jelajahi

    Aplikasi (1) Artis (3) Covid 19 (1) Daerah (550) Hukum (83) Internasional (187) Kampus (57) Lifestyle (16) Nasional (275) Politik (72)
    Copyright © elitnesia.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    Menguntungkan, Penerapan Teknologi Bioflok Pada Kolam Budidaya Ikan Lele

    26 Juni 2021, 21:01 WIB Last Updated 2021-11-11T12:07:19Z



    elitnesia.com
    |LHOKSUKON - Bioflok sendiri berasal dari kata bios yang berarti “kehidupan” dan flok yang berarti “gumpalan”, secara umum bioflok adalah kumpulan dari berbagai organisme (bakteri, jamur, algae, protozoa, cacing, dan lainnya) yang tergabung dalam gumpalan (Suprapto dan Legian, 2013).

    Penelitian tentang Bioflok yang dilaksanakan pada Sabtu (26/06/2021) dilakukan Oleh, Aqila, Putri Nadya, Rika dan Santi , Mahasiswa Prodi Akuakultur, Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh (Unimal) serta Dosen Pembimbing, Rachmawati Rusydi, S.Pi, M.Sc.

     Dikatakan Aqila, Bioflok merupakan suatu sistem pemeliharaan ikan dengan cara menumbuhkan mikroorganisme yang berfungsi mengolah limbah budidaya menjadi gumpalan – gumpalan kecil yang bermanfaat sebagai makanan alami ikan. Teknologi bioflok adalah salah satu metode alternatif dalam menyelesaikan masalah kualitas air buang dalam budidaya ikan lele yang melibatkan kumpulan dari berbagai jenis organisme seperti jamur, bakteri, algae, dan lain sebagainya, salah satu bakteri dalam bioflok adalah jenis Bacillus (Aiyushirota, 2009).

    "Bioflok ini bertujuan untuk mengurangi pembuangan air ke lingkungan serta untuk meningkatkan produktivitas ikan lele yang dihasilkan oleh para pembudidaya ikan lele",tutur Aqila.

    Putri Nadya menambahkan dalam suatu usaha teknologi bioflok memberikan dampak sosial yang baik terhadap masyarakat sekitar, selain dapat memperkerjakan masyarakat yang ada disekitar tempat tersebut penerapan teknologi bioflk ini mendapatkan peluang serta keuntungan yang besar bagi masyarakat sosial dan juga dapat menstabilkan taraf ekonomi masyarakat. Adapun dari itu masyarakat juga menginginkan atau merencanakan usaha bioflok kedepannya agar lebih maju serta mensosialisasikan teknologi bioflok ikan lele lebih populer.

    "Dampak lingkungan yang ditimbulkan pada penerapan teknologi bioflok dalam budidaya ikan lele ini yang sangat mendasar yaitu penggunaan air buangan hasil budidaya yang dibuang langsung ke lingkungan tanpa dikelola terlebih dahulu akan berdampak pada penurunan kualitas air di lingkungan budidaya serta dapat menjadi polutan yang mengakibatkan masalah seperti eutrofikasi dan racun bagi ikan lele, air buangan  hasil budidaya tersebut berasal dari pakan yang tidak termakan, feses, pupuk urea atau ammonia ikan budidaya",katanya.

    Lebih lanjut Nadya mengatakan secara alami terdapat tiga cara konversi nitrogen untuk membuang ammonia-nitrogen pada sistem teknologi bioflok yaitu (a) Pembuangan nitrogen secara fotoautotrofik oleh kelompok alga, (b) konversi ammonia–nitrogen menjadi nitrat nitrogen yang dilakukan bakteri autotrof, (c) konversi secara langsung ammonia-nitrogen menjadi biomassa bakteri. Melalui pengambilan ammonium oleh komunitas mikroba dan pengaturan rasio karbon-nitrogen (C/N) yang tinggi akumulasi nitrogen anorganik toksik dapat dihambat oleh sistem teknologi bioflok.

    Beberapa pembudidaya telah menerapkan teknologi bioflok dan mengembangkannya dalam meningkatkan produksi dan kualitas ikan lele. Ikan lele yang dihasilkan 2000 ekor/m3 dibandingkan dengan metode konvensional hanya menghasilkan 100 ekor/m3. Keunggulan menggunakan sistem teknologi bioflok salah satunya yaitu hemat lahan yang digunakan, hemat air, efisiensi pakan, kesehatan ikan dan juga tekstur dagingnya lebih higenis serta kualitas yang baik. 

     “Kenapa lebih hemat lahan? Itu karena kolam yang digunakan bisa berupa terpal, sehingga tidak mengharuskan membuat balungan yang luas”,ujar Pak Burhan.

    Selain praktis, teknologi bioflok tidak perlu lahan yang banyak dalam pembudidayaan tersebut. 

    “Budidaya ikan lele menggunakan sistem bioflok praktis, jadi tidak perlu lahan yang begitu luas, cukup dengan memanfaatkan lahan yang ada didepan rumah sudah bisa” jelasnya kembali.

    Sementara Dosen Pembimbing, Rachmawati Rusydi, S.Pi, M.Sc, Akademisi Universitas Malikussaleh  mengatakan Sistem teknologi bioflok salah satu teknik budidaya yang digunakan dengan cara menumbuhkan beberapa jenis mikroorganisme yang berfungsi dalam mengolah limbah budidaya menjadi gumpalan kecil yang akan bermanfaat sebagai pakan alami ikan. 

    "Penerapan teknologi bioflok ini sangat inovatif apabila diterapkan pada budidaya ikan lele, selain dapat meningkatkan produksi dan kualitas ikan lele tersebut, sistem bioflok ini juga dapat menghemat penggunaan lahan yang luas",tuturnya.(Y)
    Komentar

    Tampilkan

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Terkini