Bireuen l elitnesia.com - Universitas Almuslim (Umuslim) Peusangan Bireuen akan memberikan beasiswa kepada anak Palestina korban kekerasan yang terjadi akibat konflik Israel dan Palestina beberapa minggu terakhir.
Akibat konflik tersebut menyebabkan jatuhnya ribuan korban dan hilangnya harta benda rakyat Palestina, sehingga banyak rakyat Palestina terutama anak-anak tidak dapat mengecap pendidikan semestinya.
Sebagai rasa simpati dan empati demi kemanusian dan kepedulian atas musibah tersebut, Universitas Almuslim (Umuslim) Peusangan Kabupaten Bireuen siap menampung 10 (sepuluh) orang anak Palestina untuk kuliah di Umuslim, ujar Rektor Umuslim, Dr.Marwan, MPd, diruang kerjanya, senin (7/6/2021).
“Kami bermaksud memberikan “Beasiswa Ampon Chiek Peusangan (Ampon Chiek Peusangan Scholarship)” berupa beasiswa pendidikan penuh tingkat sarjana (S-1) kepada para pemuda/i Palestina yang sedang berada di Kamp Pengungsi di Amman,” ungkap Dr.Marwan,MPd.
Nama “Ampon Chiek Peusangan” digunakan untuk mengenang pengorbanan Ampon Chiek Peusangan, yang telah berjasa di bidang Pendidikan, bersama ulama menginisiasi berdirinya Jamiatul Muslim tahun 1929 (cikal bakal Yayasan Almuslim Peusangan). Beliau mewakafkan tanahnya untuk mendirikan kantor Yayasan dan sekolah menengah di kala itu.
Tujuan utama pemberian beasiswa ini adalah sebagai bentuk kontribusi Universitas Almuslim di bidang kemanusiaan melalui Pendidikan dengan ikut berperan meningkat SDM pemuda/i Palestina, jelas Marwan.
Kita surati Kemendikbud-Ristek RI, Kementerian Luar Negeri RI, dan Kedutaan Besar RI di Amman, Kerajaan Yordania Hasyimiah merangkap Negara Palestina untuk konfirmasi dan pemberitahuan tujuan kita, ujar Dr.Marwan,MPd.
Beasiswa diberikan secara penuh, bebas uang kuliah selama 8 hingga 10 semester (4 hingga 5 tahun), fasilitas akomodasi di Rusunawa Umuslim, uang konsumsi setiap bulannya, tiket pesawat (PP), keberangkatan dari Amman ke Banda Aceh dan setelah lulus, dari Banda Aceh menuju Amman.
Menurut Rektor Umuslim tahap pertama kuota beasiswa yang diberikan untuk 10 (sepuluh) orang, selanjutnya nanti akan di evaluasi kembali.
Nantinya kuliah dilakukan dalam bahasa Indonesia, sebelum mengikuti kuliah, calon mahasiswa akan mengikuti terlebih dahulu masa orientasi bahasa Indonesia, Jelas Marwan.
Agar tidak terjadi kendala dalam proses belajar mengajar, akan disiapkan dosen kelas Internasional yang menguasai bahasa Arab dan Bahasa Inggris, seperti saat Umuslim menerima mahasiswa dari NGU Jepang.
Menurutnya Universitas Almuslim sudah berpengalaman dalam menyelenggarakan program pembelajaran Internasional, karena pernah menyelenggarakan program pembelajaran Internasional, kami telah melakukan kerjasama pertukaran mahasiswa dengan Nagoya Gakuin University (NGU) di Jepang yang telah berlangsung selama 4 (empat) tahun lamanya, papar Marwan.
Umuslim juga salah satu anggota tim Task Force Pemerintah Aceh dalam membangun kerjasama antara Aceh dan India. Kami telah melakukan MoU dengan Kementerian Luar Negeri RI bersama-sama menginisiasi kerja sama Aceh dan Kepulauan Andaman Nicobar di India, ungkap Marwan.
Diakhir pembicaraan pembahasan tentang beasiswa tersebut, Dr.Marwan,MPd menambahkan bahwa Universitas Almuslim (Umuslim) saat ini mengelola 25 Program Studi Sarjana dan Diploma tiga yang terakreditasi A dan B, serta mengelola Program Studi Pendidikan Profesi Guru (PPG), 2 Program Pascasarjana (Magister) yaitu program Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan (PSL) dan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar