elitnesia.com | BIREUEN - Tim Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, melakukan presentasi dan evaluasi lapangan usul penggabungan empat Perguruan Tinggi Swasta (PTS) menjadi Universitas Muhammadiyah Mahakarya Aceh (UMMAH) Bireuen, Selasa (03/08/2021).
Evaluasi yang dilakukan tim Direktorat Jenderal itu terhadap usul penggabungan yakni, Akper Muhammadiyah Bireuen, Sekolah Tinggi Ilmu Psikologi (STIP) Harapan Bangsa, STIKeS Harapan Bangsa, STKIP Muhammadiyah Aceh Tengah menjadi Muhammadiyah Mahakarya Aceh (UMMAH). Namun, proses evaluasi tersebut dilaksanakan melalui zoom meeting, yang diikuti sejumlah dosen baik secara langsung di UMMAH Bireuen maupun via zoom.
Direktur Akper dan BPH yang menginisiasi empat penggabungan PTS, dr. Athaillah, SpOG., mengatakan, bentuk verifikasi yang dilakukan oleh tim evaluator itu baik dari segi legalitasnya maupun melihat langsung sarana dan prasarana yang di UMMAH Bireuen. Untuk fasilitas ruang belajar, ruang biro, laboratorium, perpustakaan dan lainnya itu mereka meminta untuk diperlihatkan satu persatu secara detail melalui zoom tersebut.
"Alhamdulillah, secara umum pancar prosesnya dan kita tinggal menunggu bagaimana hasil pleno nanti dari tim evaluator. Tetunya ada beberapa catatan yang memang masih perlu kita penuhi atas kekurangannya. Karena tugas evaluator hari ini (Selasa) hanya mengkonfirmasi kembali kepada kita terhadap isi borang yang telah di-upload sebelumnya," kata Athaillah,
Athaillah menambahkan, hal itu terutama mengenai dokumen-dokumen yang diverifikasi untuk melihat berkas aslinya ada tidak, apakah ada kesesuaian tidak terhadap berkas yang sudah diunggah dengan pegangan dokumen saat presentasi dan evaluasi berlangsung.
"UMMAH Bireuen ini merupakan kampus utama dari penggabungan empat PTS lainnya dan berbeda lokasi. Untuk akreditasi sekarang masih C, tapi terus diupayakan ke depan bagaimana bisa mencapai B. Kalau dilihat dari segi pembangunan kampus utama ini yang berada di Bireuen, sudah hampir mencapai 90 persen. Sedangkan fasilitas pendukung lainnya itu sambil berjalan nanti akan dipenuhi, dan sesuai keperluan," ujar Athaillah.
Lanjut Athaillah, pihaknya juga mengusulkan beberapa prodi baru, di antaranya Prodi Teknologi Informasi, Pendidikan Khusus, Bahasa Inggris, Pendidikan Jasmani, Manajemen, Hukum dan Ilmu Komunikasi. Sedangkan program studi sebelumnya ada D3 keperawatan (Akper Muhammadiyah Bireuen), Psikologi (STIP Banda Aceh). Selain itu, juga ada S1 Keperawatan, S1 Kesehatan Masyarakat, S1 Profesi Ners dan ketiga ini dari STIKeS Harapan Bangsa, Banda Aceh. Kemudian, Prodi Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan dari STKIP Muhammadiyah Aceh Tengah.
Prosesi Penggabungan ini dari awal sampai Visit di bimbing langsung oleh Majlis Litbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr Dwi Cahyono, M.Si yang saat merupakan Dosen Universitas Muhammadiyah Jember.(Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar