Target yang telah dicanangkan adalah 12,5 juta masyarakat dari berbagai kalangan untuk mendapatkan literasi dibidang digital. Kemkominfo melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika menyelenggarakan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera di 77 Kab/Kota dari Aceh hingga Lampung.
Sebagai Keynote Speaker adalah Gubernur Provinsi Aceh yaitu, Ir. H. Nova Iriansyah, M.T., dan Bp. Presiden RI Bapak Jokowi memberikan sambutan pula dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.
CHIKA AUDIKA (Co-Founder dan CMO of Bicara Project), pada pilar KECAKAPAN DIGITAL. Chika memaparkan tema “PENTINGNYA FITUR KEAMANAN PADA APLIKASI PERCAKAPAN DAN MEDIA SOSIAL”. Dalam pemaparannya, Chika menjelaskan fungsi media sosial, meliputi untuk melakukan komunikasi, memperluas koneksi, mencari jodoh, media sosial branding, kegiatan bisnis, serta memenuhi kebutuhan. Macam-macam aplikasi percakapan, meliputi WhatsApp, Telegram, Wechat, dan Line.
Cara aman main media sosial, antara lain perhatikan penggunaan password, perhatikan aplikasi atau website yang digunakan, penggunaan fitur verifikasi dua langkah, serta gunakan perangkat terpercaya.
Dilanjutkan dengan pilar KEAMANAN DIGITAL, oleh DEKY R. SUWARNA (Research dan Development GK Invest). Deky mengangkat tema “CARA AMAN BERINVESTASI ONLINE”. Deky membahas investasi merupakan metode pekerjaan uang untuk menghasilkan uang. Alasan berinvestasi, sebagai tabungan, deposito, asset tanah dan bangunan, serta pensiun dini.
Terdapat beberapa jenis pilihan investasi antara lain, saham, reksa dana, valuta asing, crypto, dan logam mulia. Tips aman saat berinvestasi dengan cara, kenali tips investasi, pilih perantara yang tepat, skema investasi, dan diverifikasi investasi dan mempunyai aliran pendapatan. Waspada dan laporkan investasi bodong melalui lapor.go.id, cekrekening.id, patrolisiber.id, waspadainvestasi@ojk.go.id serta konsumen@ojk.go.id.
Pilar BUDAYA DIGITAL, oleh ANTONI BERAMPU, S.PD., M.PD (Ketua PGRI Kota Subulussalam). Antoni memberikan materi dengan tema “PERAN KOMUNITAS AKADEMIK DALAM PENDIDIKAN DI ERA DIGITAL”. Antoni membahas perkembangan teknologi digital mustinya membantu dan memudahkan siswa dalam belajar, namun kenyataanya kecanggihan tersebut justru membuat mereka malas untuk membaca materi palajaran pada buku teks karena materi tersebut bisa diperoleh dari internet dan langsung dapat mengkopi pastenya tanpa harus membeli dan membaca buku atau tulisan tersebut untuk memahami lebih dalam isi dari materi yang dibahas dan disajikan.
Hal ini tentu saja akan berakibat pada perilaku belajar dan penurunan minat baca dari siswa, selain itu dengan adanya media sosial yang beragam versi karakteristiknya makin menambah kemalasan siswa dan akan membuat membuat siswa semakin ketergantungan dengan gajet mereka. Bahkan tidak jarang ketika mereka berniat untuk mengerjakan tugas sekolah, dan mereka sudah membuka internet mereka pasti tidak lupa untuk sekedar mengeceks isi akun media sosialnya.
Aplikasi tang dapat dimanfaatkan dalam kondisi pandemi seperti saat ini misalnya, Zoom Meeting, Google Meet, dan Classroom. Terkait bahan ajar, para guru atau dosen dapat memanfaatkan beberapa website penyedia seperti google cendekia dengan memasukan kata-kata terkait. Era digital memudahkan proses pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan kerjasama.
Penggunaan sistem digital lebih efisien bila dibandingkan dengan sistem konvensional. Kegiatan seminar atau konferensi dapat dilakukan secara daring tanpa terkendala dengan jarak, lokasi atau biaya. Literasi dikampus yang dilakukan adalah terkait data akademik, data perkantoran dan data perpustakaan.
Narasumber terakhir pada pilar ETIKA DIGITAL, oleh SABARUDDIN, S.PD.I., M.SOS (Dosen STIT Hamzah Fansuri Kota Subulussalam). Sabar mengangkat tema “SUDAH TAHUKAH KAMU DAMPAK PENYEBARAN HOAX”. Sabar menjelaskan hoax merupakan suatu bentuk penipuan yang tujuannya membuat kelucuan atau tujuan kejahatan. Alasan seseorang menyebarkan hoax, ialah iseng, profit, provokasi, dan propaganda. Dampak hoax, meliputi hoax dapat menimbulkan kecemasan dan kepanikan publik serta hoax dapat menjatuhkan bahkan membunuh karakter seseorang.
Kiat mengenali hoax, antara lain cek keaslian berita melalui aplikasi HBT-Hoax Buster Tools atau Hoax Analyzer, hati-hati dengan judul provokatif, perhatikan sumber informasi, serta ikut serta grup diskusi anti-hoax.
Webinar diakhiri, oleh IRFADILLAH (Theatre Actor, Singer, dan Influencer dengan Followers 15,9 Ribu). Irfadillah menyimpulkan hasil webinar dari tema yang sudah diangkat oleh para narasumber, berupa cara aman main media sosial, antara lain perhatikan penggunaan password, perhatikan aplikasi atau website yang digunakan, penggunaan fitur verifikasi dua langkah, serta gunakan perangkat terpercaya. Tips aman saat berinvestasi dengan cara, kenali tips investasi, pilih perantara yang tepat, skema investasi, dan diverifikasi investasi dan mempunyai aliran pendapatan.
Para guru atau dosen dapat memanfaatkan beberapa website penyedia seperti google cendekia dengan memasukan kata-kata terkait. Era digital memudahkan proses pengajaran, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan kerjasama. Kiat mengenali hoax, antara lain cek keaslian berita melalui aplikasi HBT-Hoax Buster Tools atau Hoax Analyzer, hati-hati dengan judul provokatif, perhatikan sumber informasi, serta ikut serta grup diskusi anti-hoax. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar