Ketua DPW PPP Aceh DR. Amiruddin Idris SE MSi, memberi sambutan dan arahan sesaat sebelum pembukaan Festival MEURUKON 2022, di Aula Hotel Fajar Bireuen, (25/3). |
Acara bertema "Revitalisasi Seni Tutur Aceh" tersebut diselenggarakan Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar).
DR. Amiruddin Idris SE MSi bersama sejumlah pejabat terkait menabuh Rebana, bertanda dibukanya Festival Meurukon Tahun 2022. |
Mewakili Kadisbudpar Aceh, Kepala Seksi Bahasa, Azizar Mansyah mengatakan tujuan kegiatan tersebut untuk membangkitkan kembali gairah dan kecintaan terhadap kebudayaan Aceh sebagai peninggalan endatu yang harus dilestarikan.
DR. H. Amiruddin Idris, SE, M.Si selaku Ketua DPW PPP Aceh juga merupakan Anggota Komisi VI DPR Aceh Bidang Pendidikan, sangat mendukung kesenian budaya daerah, seperti meurukon sebagai bagian kekayaan sastra Aceh.
Amiruddin Idris menuturkan, pihaknya akan terus berupaya menyelenggarakan event seni budaya ini di daerah dimasa mendatang.
"Upaya terus diharapkan dapat membangkitkan semangat pekerja seni dan pekerja kreatif guna meningkatkan taraf ekonomi masyarakat," kata Amiruddin Idris.
Selain itu Ia berharap, melalui Festival Meurukon dimaksud akan dapat mengimplementasikan norma-norma seni bernafaskan keagamaan (Islam).
Menurutnya, meurukon sudah lama berkembang didalam masyarakat Aceh secara turun temurun, serta memiliki daya tarik tersendiri sebagai salah satu budaya lokal.
"Melalui Festival Meurukon ini diharapkan dapat mengimplementasikan nilai-nilai moral bagi generasi muda melalui seni tutur islam Aceh," pungkas DR. H. Amiruddin Idris, SE, M.Si.
Sementara Bupati Bireuen DR Muzakkar A Gani SH.,M.Si diwakili Staf Ahli Bidang Keistimewaan Aceh kerja sama dan SDM, dr. Muhktar, MARS, mengutarakan agar masyarakat Kabupaten Bireuen menjadikan budaya sebagai marwah dari setiap perilaku kehidupan.
"Kami mengajak masyarakat untuk menjadikan budaya sebagai marwah dari setiap perilaku kehidupan," sebut dr Mukhtar tatkala membacakan amanat Bupati Bireuen.
Ditambahkannya, semoga penyelenggaraan Festival Meurukon itu menjadi perhatian dan tanggung jawab semua lapisan masyarakat Bireuen, bukan hanya Pemerintah Daerah maupun panitia penyelenggara saja.
"Semoga tujuan penyelenggaraan Festival Meurukon ini dapat menjadi perhatian dan tanggung jawab kita semua, bukan hanya oleh pemerintah daerah maupun panitia penyelenggara, melainkan oleh para seniman/budayawan, pemerhati, pelaku wisata dan masyarakat semua, sehingga event ini benar-benar menjadi milik masyarakat dan berdampak positif bagi kemajuan daerah," tandasnya.
Meurukon, popular di masyarakat Aceh kurun waktu tahun 1990-an. Kala itu MEURUKON merupakan salah satu bentuk kesenian untuk pendidikan dan pengajaran, serta penanaman nilai-nilai moral masyarakat.
Seni tutur Islami ini juga dikenal salah satu genre puisi Aceh yang dipresentasikan dengan cara dialogis, antara satu kelompok dengan kelompok lainnya, dengan cara bersajak tentang kaidah-kaidah dasar keagamaan.
Amatan elitnesia.com hadir dalam kegiatan itu, Anggota DPR RI F-PPP Komisi VII Anwar Idris, Anggota DPR Aceh, Dr.H. Amiruddin Idris, SE, M.Si, Wakil Ketua DPRK Bireuen, Suhaimi Hamid, Ketua DKA Bireuen Mukhlis, A.Md, SH, para Camat se-kabupaten Bireuen, sejumlah Srikandi Perempuan Pembangunan DPW PPP Aceh dan sejumlah tamu undangan lainnya. (*)
DR. H. Amiruddin Idris, SE, M.Si selaku Ketua DPW PPP Aceh juga merupakan Anggota Komisi VI DPR Aceh Bidang Pendidikan, sangat mendukung kesenian budaya daerah, seperti meurukon sebagai bagian kekayaan sastra Aceh.
Amiruddin Idris menuturkan, pihaknya akan terus berupaya menyelenggarakan event seni budaya ini di daerah dimasa mendatang.
"Upaya terus diharapkan dapat membangkitkan semangat pekerja seni dan pekerja kreatif guna meningkatkan taraf ekonomi masyarakat," kata Amiruddin Idris.
Selain itu Ia berharap, melalui Festival Meurukon dimaksud akan dapat mengimplementasikan norma-norma seni bernafaskan keagamaan (Islam).
Menurutnya, meurukon sudah lama berkembang didalam masyarakat Aceh secara turun temurun, serta memiliki daya tarik tersendiri sebagai salah satu budaya lokal.
"Melalui Festival Meurukon ini diharapkan dapat mengimplementasikan nilai-nilai moral bagi generasi muda melalui seni tutur islam Aceh," pungkas DR. H. Amiruddin Idris, SE, M.Si.
Sementara Bupati Bireuen DR Muzakkar A Gani SH.,M.Si diwakili Staf Ahli Bidang Keistimewaan Aceh kerja sama dan SDM, dr. Muhktar, MARS, mengutarakan agar masyarakat Kabupaten Bireuen menjadikan budaya sebagai marwah dari setiap perilaku kehidupan.
"Kami mengajak masyarakat untuk menjadikan budaya sebagai marwah dari setiap perilaku kehidupan," sebut dr Mukhtar tatkala membacakan amanat Bupati Bireuen.
Ditambahkannya, semoga penyelenggaraan Festival Meurukon itu menjadi perhatian dan tanggung jawab semua lapisan masyarakat Bireuen, bukan hanya Pemerintah Daerah maupun panitia penyelenggara saja.
"Semoga tujuan penyelenggaraan Festival Meurukon ini dapat menjadi perhatian dan tanggung jawab kita semua, bukan hanya oleh pemerintah daerah maupun panitia penyelenggara, melainkan oleh para seniman/budayawan, pemerhati, pelaku wisata dan masyarakat semua, sehingga event ini benar-benar menjadi milik masyarakat dan berdampak positif bagi kemajuan daerah," tandasnya.
Meurukon, popular di masyarakat Aceh kurun waktu tahun 1990-an. Kala itu MEURUKON merupakan salah satu bentuk kesenian untuk pendidikan dan pengajaran, serta penanaman nilai-nilai moral masyarakat.
Seni tutur Islami ini juga dikenal salah satu genre puisi Aceh yang dipresentasikan dengan cara dialogis, antara satu kelompok dengan kelompok lainnya, dengan cara bersajak tentang kaidah-kaidah dasar keagamaan.
Amatan elitnesia.com hadir dalam kegiatan itu, Anggota DPR RI F-PPP Komisi VII Anwar Idris, Anggota DPR Aceh, Dr.H. Amiruddin Idris, SE, M.Si, Wakil Ketua DPRK Bireuen, Suhaimi Hamid, Ketua DKA Bireuen Mukhlis, A.Md, SH, para Camat se-kabupaten Bireuen, sejumlah Srikandi Perempuan Pembangunan DPW PPP Aceh dan sejumlah tamu undangan lainnya. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar