elitnesia.com| Jakarta,- Sebanyak 30 Pemuda-pemudi Pro Demokrasi yang mengikuti A.E Priono Democracy Forum (24/04/202) Menolaknya Wacana Penundaan Pemilu atau pun Jabatan Presiden 3 Periode, pemuda dan pemudi yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia tersebut juga meminta Pemerintah dan DPR segera mengesahkan anggaran untuk Pemilu 2024, hal tersebut untuk memberikan kepastian kepada penyelenggara Pemilu yang akan memulai tahapan pada Juni 2022.
"Hakiki Pagan sebagai salah satu peserta yang berasal dari Aceh menyatakan pada tahun ini KPU akan melaksanakan 2 tahapan pemilu yang sangat penting, yaitu tahapan pendaftaran partai politik peserta pemilu dan penentuan daerah pemilihan, oleh sebab itu KPU membutuhkan kepastian anggaran untuk dapat menjalankan tahapan tersebut, jika anggaran tidak segera disahkan otomatis akan menghambat tahapan Pemilu, dan itu menandakan wacana penundaan pemilu belum sepenuhnya padam, karena statement Presiden Jokowi menolak wacana penundaan pemilu tidak disertakan dengan kepastian anggarannya.
Miya Irawati selaku Direktur Eksekutif Public Virtue Research Institute ( PVRI) menyatakan Kegiatan A.E Priono Democracy Forum sendiri selain untuk mengawal demokrasi dan terlaksananya Pemilu tahun 2024 juga bertujuan untuk melibatkan orang muda dari berbagai daerah di Indonesia yang bergerak di berbagai isu demokrasi untuk aktif dalam
memujudkan ketahanan demokrasi, dimana demokrasi di Indonesia hari ini telah menunjukkan indikasi penurunan dari tahun ke tahun, di perparah lagi dengan munculnya wacana penundaan pemilu yang mengindikasikan adanya keinginan dari elit untuk melanggengkan kekuasaan dengan cara melawan konstitusi, oleh sebab itu Keterlibatan orang muda dalam ketahanan demokrasi menjadi sangat penting, terutama
dalam upaya mendorong partisipasi masyarakat sipil dari berbagai kalangan untuk ikut mengawal jalannya demokrasi.
Miya menambahkan Kegiatan A.E. Priono Democracy Forum dilangsungkan di Hotel 101 Urban Thamrin, Jakarta, dari 22-24 April 2022.
kegiatan ini sendiri dilaksanakan oleh Public Virtue Research Institute (PVRI) yang di support oleh The Asia Foundation dalam rangka mengenang A.E Priono sebagai salah satu tokoh pro demokrasi yang juga salah satu dari pendiri PVRI.
"Dari 30 peserta yang mengikuti kegiatan ini, 22 orang merupakan siswa dari Lab School Of Democracy (LSOD), sedangkan sisanya merupakan Champion dari Mitra Lokal The Asia Foundation (Gerak,YLKiS,SVRI,YPPM) ujar Miya"(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar