Muhammad Arief Ibrahim (Mahasiswa jurusan pariwisata di Yogyakarta) |
Opini
elitnesia.com| Duta Wisata adalah remaja dalam kisaran umur 16-26 tahun. Pemilihan Duta Wisata dilaksanakan hampir oleh seluruh kabupaten setiap tahunnya, dan bahkan dipersiapkan untuk pertarungan di tingkat provinsi hingga nasional. Seperti yang kita ketahui, tugas seorang duta wisata tidaklah segampang yang dibayangkan oleh calon-calon peserta, tetapi tugasnya jauh lebih kompleks dalam urusan mempromosikan daya tarik dari setiap objek destinasi _tourism_.
Duta wisata adalah ikon pariwisata dan kebudayaan dari daerahnya masih-masing. Kita tahu betul bahwa ajang pemilihan duta wisata akan mengabiskan biaya yang tidak sedikit, hal itu seharusnya menjadi sebuah kesadaran bagi penyelenggara dan semua pihak yang terkait untuk memaksimalkan kualitas dari duta wisata yang akan terpilih nantinya.
Kabupaten Bireuen saat ini sedang melaksanakan pemilihan putra putri terbaik untuk menyandang gelar Duta Wisata Kabupaten Bireuen. Dengan kegiatan pemilihan duta wisata ini, kita harapkan siapapun yang terpilih nantinya harus benar-benar paham akan esensi dari gelar yang didapatkan, mereka harus sadar bahwa biaya yang dihabiskan untuk kegiatan pemilihan itu adalah uang rakyat, dan sudah seharusnya mereka memeberikan sebuah aksi yang nyata sebagai sebuah bentuk pertanggungjawaban, lebih tepatnya bagaimana melakukan suatu pelayanan yang nyata kepada rakyat luas.
Kita tidak mengharapkan pemilihan duta wisata ini sama seperti halnya yang sudah-sudah, keberadaan duta wisata sama sekali tidak memberikan dampak yang nyata bagi kemajuan dan perkembangan kepariwisataan khususnya di kabupaten Bireuen. Jika pemilihan hanya untuk menyandang gelar duta wisata saja tanpa memberikan dampak yang positif, maka itu sepenuhnya kegagalan dari tahun ke tahun. Inilah saatnya duta wisata memberikan sebuah gebrakan baru yang kreatif untuk membuktikan bahwa duta wisata bukan hanya sepasang remaja yang berhasil memenangkan perlombaan ditingkat kabupaten, lalu dengan angkuh ikut dalam ajang pemilihan di tingkat provinsi.
Namun, pemilihan ini pun harus dipertanggungjawabkan oleh penyelanggara, siapapun yang terpilih nantinya dari ajang yang cukup bergengsi ini harus bener-benar diberikan pengetahuan yang cukup untuk kemajuan pariwisata kita. Pemerintah atau dinas tekait harus memberdayakan para duta wisata untuk SDM yang mempuni dibidang kepariwisataan. Jangan sampai keberadaan duta wisata ini hanya untuk menyambut tamu dan menghadiri acara-acara saja atau sekadar serenonial belaka, minimal ada sebuah desa binaan untuk nantinya dijadikan sebuah desa wisata.
Penulis ; Muhammad Arief Ibrahim (Mahasiswa jurusan pariwisata di Yogyakarta)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar