• Jelajahi

    Aplikasi (1) Artis (3) Covid 19 (1) Daerah (550) Hukum (83) Internasional (187) Kampus (57) Lifestyle (16) Nasional (275) Politik (72)
    Copyright © elitnesia.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    Haji Uma Jadi Khatib Shalat Jumat di Aceh Singkil, Ini Materi Khutbah di Hadapan Para Jamaah

    23 Desember 2022, 19:31 WIB Last Updated 2022-12-23T12:31:48Z


    elitnesia.id| Aceh Singkil - H Sudirman yang akrap disapa Haji Uma, anggota DPD RI asal Aceh, mengisi Khutbah di masjid Al Fajar, Desa Lipat Kajang Atas, Kecamatan Simpang Kanan, Kabupaten Aceh Singkil, Jumat (23/12/2022).


    Sang khatib, Haji Uma mengatakan dalam khutbahnya, menjelaskan tentang orang-orang yang merugi dalam islam, baik rugi secara duniawi maupun ukhrawi.


    "Konsep landasan pemikiran kita sekarang banyak dengan duniawi, contohnya dalam bekerja ketika kita tidak mendapatkan jabatan itu rugi maupun petani kita mengalami gagal panen maka juga mengalami kerugian ini contoh secara duniawi," kata Haji Uma.


    Hidup ini adalah satu keniscayaan. Namun menjalani kehidupan pilihan kita mau jadi apa dan kearah mana kita mau melangkah.


    "Kecuali orang yang beriman dan beramal sholeh yang tidak pernah merasakan rugi dalam dunia ini, namun tetap bersyukur dan berserah diri kepada Allah SWT," jelasnya.


    Ia juga mengatakan Kunci Kemenangan dalam hidup adalah iman dan amal soleh.


    “Nilai suatu keberhasilan dengan mengedepan efisiensi waktu dan kesempatan. Waktu dan kesempatan yang tidak sia-sia dalam hidup ini ialah waktu yang di lambari oleh Iman dan setiap pekerjaan biasakan yang bernilai amal shaleh,” kata Haji Uma dalam khutbahnya.


    “Maka yang bernilai Ibadah itu Amal shaleh, apapun kegiatan dan usaha sepanjang mengharap Ridha Allah itulah Amal Shalih,” ujarnya.


    Haji Uma juga mengatakan untuk meningkatkan ke Imanan dan pendalamannya, butuh ke ikhlasan dan keyakinan, karena dalam hidup ini hanya semuanya punya Allah, karna sumbernya dari sana dengan demikian kita tidak merasa takabbur jika punya sesuatu atau pula kehilangan sesuatu kita tidak merasa sedih.


    “Hakekat nya semua yang kita miliki di Dunia ini “Milkul Mamfaat” Bukan “Milkul Haq”. Artinya sebatas menggunakan bukanlah Milik yang kekal,” tuturnya. (*)

    Komentar

    Tampilkan

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Terkini