Foto: Ataillah A. Muthalib Ketua DPC Apdesi Bireuen, Kamis,(26/01). |
elitnesia.Id| Bireuen,- DPC Apdesi Kabupaten Bireuen meminta kepada pemerintah untuk menyelesaikan pembangunan jaringan irigasi Aneuk Gajah Rheut yang puluhan tahun sudah berlarut-larut di sampaikannya saat Kunjungan PJ Bupati Bireuen Kelokasi bendungan irigasi hagu peudada yang sudah di terjang banjir beberapa hari yang lalu.
Ataillah , DPC APDESI BIREUEN kepada elitnesia.id, mengatakan, pembangunan jaringan irigasi Aneuk Gajah Rheut Peudada yang saat ini belum selesai dibangun.
“Harapan kami pembangunan jaringan irigasi Aneuk gajah rheut dapat dilanjutkan, supaya bisa difungsikan untuk para petani pemakai air,” kata Ataillah, Kamis 26 Januari 2023.
Menurutnya, jaringan irigasi Aneuk gajah rheut ini harus segera di prioritaskan dan kami dari pihak tokoh masyarakat peudada akan berkordinasi dengan para Keuchik tentang proses pembesan lahan agar tidak terhambatnya pembangunan, ini kan untuk kepentingan umum kepentingan masyarakat peudada jadi saya harap jangan ada oknum-oknum yang menghambat proses pembangunan jaringan irigasi ini karena menurut informasi yang saya peroleh terhambatnya pembangunan ini karena adanya sengketa pembebasan lahan tapi ini belum pasti juga, nanti coba saya konsultasi kan dulu dengan para Keuchik di peudada apa sebenarnya yang terjadi di lapangan" ujar Ataillah Ketua DPC APDESI Bireuen.
Kemudian sambungnya, terkait irigasi Aneuk Gajah Rhet, tahap ke dua butuh anggaran untuk pembebasan tanah saluran irigasi sekitar Rp 11 milyar dari Gampong Cot Keutapang sampai Pulo Ara Peudada sejauh 5 Km.
Sedangkan saluran irigasi yang sudah siap dibangun mulai dari sekitar bendungan di Gampong Lawang Peudada sudah selesai sepanjang 5 Km atau sudah setengah siap dibangun salurannya.
Ditambahkan, usia bendungan irigasi Aneuk Gajah Rheut Peudada sudah sekitar 14 tahun dan kondisi saat ini perlu direhap besar. "Mumpung dana Otsus Aceh belum habis, upayakanlah untuk kepentingan masyarakat," katanya.[]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar