elitnesia.id| Bireuen,- Wakil Ketua Komite 2 DPD-RI Dr. Ir Abdullah Puteh, M.Si menggelar kegiatan silaturahmi bersama anggota Osis tingkat SMA/SMK dan MA Se-Kabupaten Bireuen, yang berlangsung di Bestie Cafee, Desa Cot Gapu Kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen, pada Sabtu 25 Febuari 2023.
Pada kesempatan tersebut Abdullah Puteh mengatakan, kegiatan ini merupakan silaturrahmi dengan para siswa dan siswi yang tergabung dalam OSIS di Kabupaten Bireuen.
"Kita hari ini melakukan dialog dengan siswa dimana kemajuan aceh kedepan, dimana diketahui saat ini aceh merupakan daerah termiskin se sumatera, "ujarnya.
Lanjutnya, sesuai bidangnya di DPD RI, yaitu ekonomi, sehingga tergerak untuk melakukan penyampaian gagasan kedepan supaya ada perubahan, dengan generasi muda kedepan, dengan bida dilakukan penentasan kemiskinan.
“Pemerintah Aceh melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) harus turun langsung ke tengah tengah masyarakat untuk menata dan merancang pembangunan secara sungguh-sungguh, maksimal dan spesifik serta objektif,” kata anggota DPD RI, Abdullah Puteh pada sela-sela silaturrahmi dengan organisasi siswa, pada Sabtu (25/2) sore di salah satu Coffee Shop jalan elak Bireuen.
Bekas Gubernur Aceh itu menyebutkan, perencanaan yang dilakukan harus menyasar sasaran pengentasan kemiskinan, sehingga anggaran yang digunakan tidak terbuang sia-sia.
“Pemerintah Aceh harus benar-benar hadir ditengah-tengah masyarakat untuk mengentaskan kemiskinan secara sungguh-sungguh, maksimal dan spesifik,” pinta Wakil Ketua Komite II DPD RI itu.
Abdullah Puteh menyebutkan, dalam beberapa tahun terakhir, Aceh mendapat kucuran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terbesar ketiga, setelah Papua dan DKI Jakarta.
“Ironis sekali, provinsi yang mendapat anggaran melimpah, namun masih menduduki provinsi termiskin di Sumatera. Kondisi ini menandakan, Pemerintah Aceh belum melaksanakan program pengentasan kemiskinan secara maksimal,” tambah Abdullah Puteh.
Abdullah Puteh menyebutkan, kemiskinan paling rentan terjadi bagi masyarakat yang berprofesi sebagai petani, nelayan dan perternak. Karena itu, sambung Abdullah Puteh, Pemerintah Aceh harus hadir untuk membantu perekonomian petani, nelayan dan peternak.
“Kita harus mengikhlaskan penggunaan APBA untuk membantu petani, nelayan dan peternak,” sebut Abdullah Puteh.
Kata Abdullah Puteh, pemerintah juga perlu mengajak dan membina para petani, nelayan dan peternak untuk memanfaatkan teknologi dalam mengelola sumber daya alam.
“Petani juga harus menggunakan alat-alat dan system pertanian modern,” tambah Abdullah Puteh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar