elitnesia.id|Padang Panjang,- IA Scholar melakukan perjalanan bertajuk Goes To Campus "Ramadhan The Rood: Scopusiana Sumatra" memulai dari Lampung sampai ke Aceh. Kemarin (7/4/2023) berlabuh di kampus ISI Padangpanjang.
Dr. Febri Yulika, S.Ag., M.Hum Rektor ISI Padangpanjang ketika membuka kegiatan dilantai tiga Rektorat mengatakan,8 "Senang dan sangat berbahagia dengan berkenannya IA Sholar untuk membagi ilmu kepada dosen-dosen di kampus ISI Padangpanjang. Semoga dengan hadirnya IA Scholar dapat melakukan percepatan Guru Besar" Tuturnya.
Prof. Dr. Irwan Abdullah mengatakan, "Menulis di Scopus tidaklah sulit apalagi rumit. Kiatnya temui tema yang menarik, isuenya memiliki kebaruan, menuliskannya dengan cara sangat sederhana. Menuliskan judul cukup lima belas kata saja, sementara Keywordnya cukup tiga kata yang berasal dari judul, dan buatkan bukti/data dari berlakunya objek formal" Papar Profesor yang telah menulis 220 karya ilmiah yang telah diterbitkan dan 50 Scopos tersebut.
Irwan Abdulllah menambahkan "Menulis di Jurnal bereputasi atau Scopus itu hanya membutuhkan 33 paragraf dengan 4950 kata minimal atau 5000 kata maksimal. Namun yang paling penting lihat dan bacalah apa yang diinginkan oleh jurnal tersebut bukan kemauan kita. Jika ini dilakulan pastilah lolos tulisannya untuk dipublikasikan" Tuturnya.
Dalam kesempatan terpisah, Irwan Abdullah mengatakan "IA Sholar melakukan Rood Show Ramadan ke 15 kampus di pulau Sumatra untuk menjawab internasionalisasi Perguruan Tinggi yang terintegrasi dalam persaingan dunia akademik internasional. Kemampuan kompetisi dalam dunia akademik global walau berkembang tetap saja masih terbatas. Ditambah lagi pengetahuan dan kecerdasan menulis di jurnal bereputasi atau Scopus hanya dikuasai secara pribadi. Banyak orang Indonesia pandai menulis tidak pandai berbagi. Jadi, saya mengambil posisi untuk berbagi agar hari ini semua dosen di ISI Padangpanjang mampu menulis dengan baik" Tuturnya.
Irwan Abdullah menambahkan "IA Sholar memilih momentum bulan Ramadan untuk melakukan perenungan, mengajak rekan-rekan berbagai perguruan tinggi untuk merenungkan posisi akademik yang dimainkan. Jangan ada lagi stigma menulis di Scopus itu mewah, mahal, rumit atau sulit" Ucapnya mengakhiri. (**/Sulaiman Juned)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar