elitnesia.id|Aceh,- Anggota MPR juga DPR RI Fraksi Partai keadilan sejahtera (PKS), M. Nasir Djamil menggelar kegiatan Sosialisasi Empat Pilar yang dilaksanankan pada hari Jumat, 19 Mei 2023.
Dalam kegiatan tersebut Nasir menyoroti persoalan krisis keteladanan di zaman sekarang.
Menurutnya, orang tua dan pemimpin yang berulang kali tidak baik tutur kata atau perbuatannya, secara perlahan namun pasti menjadi contoh yang tidak baik pada anak muda.
"Anak muda menganggapnya sebagai hal yang lumrah, tidak masalah, tidak kenapa-kenapa yang kemudian diikuti oleh anak muda lainnya. Dan ini jadi contoh yang buruk karena akan ditiru". Ucap Nasir
Nasir menjelaskan bila minimnya keteladanan dari para aktor diberbagai sektor turut berkontribusi bagi perubahan pola perilaku masyarakat.
"Pemimpin yang ingkar janji, dulu didemo tapi sekarang sudah capek jadi diam saja. Toh nyatanya sudah berulang kali janji tak ditepati. Pemimpin yang mencla-mencle, dulu dicaci maki tapi sekarang dianggap bukan persoalan besar. Kata Nasir
"Sudahlah tak perlu heran, toh sudah sering seperti itu. Dalam lingkup yang lebih sempit, orang tua yang memaksa anaknya menjadi seperti keinginannya, akhirnya diikuti sang anak yang beranjak dewasa dan berumah tangga. Si anak menjadi orang tua yang pemaksa juga terhadap anaknya. Tambah Nasir
Praktek-praktek keliru tersebut menurut Nasir yang terus menerus berulang dan mungkin didaur ulang dalam bentuk yang lain, menyebabkan keteladanan itu perilaku langka di zaman sekarang.
“Di usia yang hampir 100 tahun kemerdekaan, sesungguhnya bangsa Indonesia belum bertumbuh sesuai harapan. Meski mengalami kemajuan di berbagai sektor, berbagai kebobrokan pun berkembang". Tambah Nasir
Dijelaskannya beragam persoalan moral dan karakter membelit bangsa ini. Merebaknya perilaku korupsi, ketergantungan ekonomi, beragam laku irasional-intoleran, kasus narkoba, keserakahan elite politik dan para pemimpin merupakan ironi pembangunan bangsa yang kita saksikan dari hari ke hari.
Kegiatan sosialisasi Empat Pilar ini dihadiri banyak masyarakat dari berbagai elemen, utamanya pemuda.
Dalam kegiatan ini juga diterangkan mengenai Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar