Elitnesia.id|Padangpanjang,- Sabtu (2/12) di Sekretariat Komunitas Seni Kuflet melaksanakan diskusi bertajuk "Konsep Rasa dalam Karya Seni" narasumber Iis Wulandari dimoderatori Siti Nuratika.
Mahasiswa Minat Teater Pascasarjana ISI Padangpanjang Iis Wulandari mengatakan, menurut Bharata Muni rasa itu afeksi estetis, menyangkut apresiasi keindahan alam, seni dan sastra yang mencakup sikap batin keadaan mental dan pikiran sesorang terhadap karya seni.
Iis Wulandari menambahkan, Rasa dalam estetika Natyasastra, menyangkut pengalaman estetis pengamat atau penonton dalam memahami sebuah karya seni. ujar Iis.
Dia menyebutkan ada delapan rasa diidentifikasi dalam Natyasastra yaitu kegairahan, kelucuan, kesedihan, kemarahan, heroisme, kengerian, kejijikan, dan ketakjuban. Paparnya.
"Rasa tidak selalu muncul dalam setiap pengalaman, namun muncul ketika mampu menghadirkan situasi emosi Natyasastra dan rasa ini biasanya sangat terlihat dalam seni pertunjukan di Jawa dan Bali," tambahnya.
Sarah Samosir sebagai peserta diskusi mengutarakan, materi konsep rasa dalam karya seni merupakan hal baru yang bisa dipraktekan dalam mengekspresikan berbagai macam rasa.
"Cara membangun rasa dalam pertunjukan sebenarnya sulit tapi dengan mengolah rasa dengan menjeput rasa lama akan membantu kita mengghidupkan tokoh yang kita perankan," ucap Fazha selaku peserta diskusi dan juga anggota seni kuflet.
Sementara peserta lain, Rezi juga menanggapi rasa itu muncul seiring kondisi jiwa yang di ungkapkan manusia dalam kehidupan sehari hari dan seringkali luput dari pantauannya seperti rasa suka, sedih, senang, galau, hampa, kehilangan, rapuh dan lainnya. (*/Helni)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar