Penulis :Anwar S. Ag, M.A.P |
Opini,- Pemilu 2024 akan menjadi momen penting bagi Indonesia, karena seluruh pemilihan akan dilaksanakan secara serentak mulai dari pilpres hingga pilkada. Hal ini akan menentukan arah dan kebijakan pemerintahan untuk lima tahun ke depan. Oleh karena itu, pemilih harus cerdas, aktif, dan kritis dalam memilih pemimpin yang berintegritas, kapabel, aspiratif, dan akomodatif.
Salah satu kelompok pemilih yang memiliki peran strategis dalam pemilu 2024 adalah generasi Z, yaitu mereka yang lahir antara tahun 1997 dan 2012. Generasi Z merupakan generasi yang tumbuh di era digital, memiliki akses informasi yang luas, dan cenderung kreatif, inovatif, dan adaptif.
Generasi Z juga memiliki karakter yang berbeda dengan generasi sebelumnya, seperti lebih mandiri, realistis, pragmatis, dan kritis. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2020 adalah sekitar 270 juta jiwa, dan sekitar 25 persen di antaranya adalah generasi Z.
Jika diasumsikan bahwa sebagian besar generasi Z sudah memenuhi syarat untuk menjadi pemilih, maka potensi suara generasi Z dalam pemilu 2024 bisa mencapai puluhan juta. Hal ini tentu sangat berpengaruh terhadap hasil pemilu, terutama jika generasi Z bisa bersatu dan bergerak secara kolektif.
Namun, generasi Z juga menghadapi tantangan dan hambatan dalam berpartisipasi politik, seperti kurangnya edukasi politik, maraknya hoaks dan ujaran kebencian, serta rendahnya kepercayaan terhadap partai politik dan calon pemimpin.
Oleh karena itu, generasi Z harus meningkatkan literasi politiknya, memilah informasi yang valid dan relevan, serta mengevaluasi kinerja dan visi-misi calon pemimpin. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan generasi Z untuk menjadi pemilih cerdas dalam pemilu 2024:
Generasi Z harus menyadari bahwa memilih pemimpin adalah hak sekaligus kewajiban sebagai warga negara yang berdaulat. Dengan memilih pemimpin, generasi Z bisa menentukan masa depan bangsa dan negara, serta menyuarakan aspirasi dan kepentingan mereka.
Generasi Z harus menghindari sikap apatis, golput, atau ikut-ikutan dalam memilih pemimpin, karena hal itu akan merugikan diri sendiri dan masyarakat. Generasi Z harus mempelajari sistem dan mekanisme pemilu, seperti cara mendaftar sebagai pemilih, cara mencoblos, cara mengawasi penghitungan suara, dan cara mengajukan gugatan jika ada kecurangan.
Generasi Z juga harus mengetahui hak-hak dan perlindungan yang diberikan kepada pemilih, seperti hak untuk memilih secara bebas, rahasia, jujur, dan adil, serta hak untuk mendapatkan informasi yang akurat dan transparan tentang calon pemimpin dan proses pemilu.
Generasi Z harus meneliti latar belakang dan rekam jejak calon pemimpin, seperti pendidikan, pengalaman, prestasi, afiliasi, dan skandal yang pernah terlibat. Generasi Z juga harus mengevaluasi kinerja calon pemimpin yang sedang menjabat, seperti kebijakan, program, anggaran, dan capaian yang telah dilakukan.
Generasi Z harus memilih calon pemimpin yang memiliki integritas, kompetensi, dan komitmen untuk melayani rakyat dan menjaga keutuhan negara. Generasi Z harus menyimak visi-misi dan janji-janji calon pemimpin, seperti apa tujuan, strategi, dan prioritas yang ingin dicapai, serta apa manfaat dan dampak yang akan dirasakan oleh masyarakat.
Generasi Z harus memilih calon pemimpin yang memiliki visi-misi yang jelas, realistis, dan sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi rakyat. Generasi Z juga harus kritis terhadap janji-janji yang tidak masuk akal, tidak berdasar, atau bertentangan dengan konstitusi dan hukum.
Dengan menjadi pemilih cerdas, generasi Z bisa berkontribusi untuk mewujudkan pemilu yang demokratis, berkualitas, dan berintegritas. Pemilu yang demokratis adalah pemilu yang menghormati hak asasi manusia, mengakomodasi keberagaman, dan mengedepankan partisipasi dan representasi rakyat.
Pemilu yang berkualitas adalah pemilu yang menghasilkan pemimpin yang mampu menjawab tantangan zaman, menyelesaikan masalah bangsa, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pemilu yang berintegritas adalah pemilu yang bebas dari korupsi, manipulasi, kekerasan, dan pelanggaran.
Generasi Z adalah generasi yang memiliki potensi besar untuk membawa perubahan positif bagi Indonesia. Generasi Z adalah generasi yang akan meneruskan estafet kepemimpinan dan pembangunan bangsa. Oleh karena itu, generasi Z harus cerdas dalam memilih pemimpin, karena pemimpin yang dipilih akan menentukan nasib dan arah Indonesia di masa depan.
Penulis: Anwar S. Ag, M.A.P
Tidak ada komentar:
Posting Komentar