• Jelajahi

    Aplikasi (1) Artis (3) Covid 19 (1) Daerah (550) Hukum (83) Internasional (187) Kampus (57) Lifestyle (16) Nasional (275) Politik (72)
    Copyright © elitnesia.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    Waled Zulfitri Samalanga Kultum Pamungkas Di Mesjid Agung

    04 April 2024, 23:21 WIB Last Updated 2024-04-04T16:33:22Z

     


    Elitnesia.id|Bireuen - Waled Zulfitri M.Sos Mengabarkan amalan dalam meraih gelar Muttaqin pada kultum nya ba'da dhuhur di Mesjid Agung Sultan Jeumpa Bireuen hari Kamis 05 Maret 2024.


    "Ureung han'ek bek ta pakat Ureung han jak bek ta maba" orang tak mau jangan kita ajak dan orang tidak mau pergi jangan kita bawa sebut Walet Zul saat pembukaan kultum nya hari ke 24 Ramadhan pertanda 10 akhir Ramadhan merupakan final penyelenggaraan even Ibadah yang banyak rintangan dan gejolak godaan agar kita tidak sampai sempurna ke garis finish dan merdeka bebas dari Dosa di hari Idul Fitri.


    Selanjut Waled Zulfiti M.Sos selaku kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Samalanga saat ini menjadi penceramah atau Kultum Pamungkas/ Penutup dari program Tim Kementerian Agama Kabupaten Bireuen. 


    Sebelumnya Kemenag Bireuen mulai Senin Tanggal 18 Maret lalu sampai dengan Kamis 4 April 2024 hari ini. berjumlah 9 hari  dan 3 hari seminggu (senin, Selasa dan Kamis) mengambil bagian di Ceramah singkat ba'da dhuhur di Mesjid Agung.


    Dihadapan puluhan jamaah shalat dhuhur mesjid kebanggaan kota santri itu Waled membaca pantun Aceh " Pok yee yee boh ara itam tangkee yg putiek ta prom di lee yang masak tapajohlee artinya pergunakan kesempatan yg telah ada dengan tidak perlu menunggu kesempatan lain yang lebih sempurna, bahasa simplenya menggunakan kesempatan yang ada lebih pasti dari bermimpi dengan yg belum pasti ada.


    Pantun di atas dijelaskan  dalam ceramah singkat itu jika kita dalam beribadah pada Bulan suci ini merasa malas atau kurang sehat dan terlintas dalam pikiran kita Ramadhan depan akan kita Sempurnakan lagi, ingat mati tidak menunggu sehat kuat apalagi berpikir saat umur lanjut akan ditingkatkan lagi dalam Ibadah atau bertaubat.


    "Ingat bapak ibu para jamaah mati tidak menunggu sehat atau tua, kematian datang dengan tiba-tiba, apalagi iblis itu selalu ada pada empat kondisi manusi sebagaimana iblis sampaikan pada Nabiyullah Yahya Alaihisalam ,saat manusia Senang,Sedih, Saat kita dihadapi masalah dan berduka" kata Waled.


    Selanjutnya penceramah menyampaikan sikap yang mendapat perlindungan Allah

    Ketika kita bersyukur, saling memaafkan juga menahan emosi amarah kepada kelompok lain itu lah kelompok yang mendapat maghfirah selanjutnya jika perintah Allah tidak dilaksanakan juga yang dilarang Allah kita lakukan kemudian dosa dengan makhluk Allah yang harus segera meminta maaf dengan yang bersangkutan langsung. 

    ومن تاب ولم يرضى الخصماء فليس بتاءب

    Barangsiapa mengaku bertaubat tetapi tdk memaafkan musuhnya maka dia belum bertaubat.


    Jika hal di atas mampu kita lakukan baru mendapatkan rahmah (Pemgampunan)di bulan suci ini sehingga di 10 terakhir kita dapatkan Ittiqum minannar (bebas dari api neraka) sehingga kita benar-benar merdeka saat Idul fitri nanti.


    Antara 10 hari Ramadhan pertama ke 10 kedua dan juga ke 10 terkahir itu saling berhubungan dan tidak akan sempurna Ibadah di bulan Ramadhan hamba jika satu Bulan yang Allah berikan untuk ummat Nabi Muhammad SAW ini kita pisah-pisahkan dalam beribadah dan ber ubudiah.(MI/Fadel)

    Komentar

    Tampilkan

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Terkini