• Jelajahi

    Aplikasi (1) Artis (3) Covid 19 (1) Daerah (550) Hukum (78) Internasional (186) Kampus (57) Lifestyle (16) Nasional (271) Politik (60)
    Copyright © elitnesia.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    Hadapi Era ‘Post Truth’, Prodi Ilmu Komunikasi UMMAH Dorong Peningkatan Literasi Media

    Senin, 26 Agustus 2024, Agustus 26, 2024 WIB Last Updated 2024-08-27T03:35:21Z

     


    Elitnesia.id|Bireuen,- Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Mahakarya (UMMAH) Aceh menggelar kegiatan Seminar Peningkatan Literasi Media di Aula Kampus tersebut, Senin (26/8/2024). 


    Mengusung tema ‘Transformasi Penyiaran di Era Digital’, kegiatan itu diisi oleh pemateri dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Aceh. Dalam paparannya, Komisioner KPI Aceh, Putri Novriza mengatakan, literasi media merupakan usaha KPI  untuk menghadirkan program siaran yang berkualitas. Apalagi di era ‘Post Truth’, dimana orang akan lebih cenderung mempercayai informasi yang sesuai dengan keyakinan pribadi, tanpa didukung oleh fakta.


    “KPI menetapkan pedoman dan standar etika penyiaran yang harus diikuti oleh semua lembaga penyiaran. Ini termasuk aturan tentang perlindungan anak, penghormatan terhadap norma-norma sosial, dan kejujuran dalam penyajian informasi,” katanya. 


    Lewat literasi media ini, mahasiswa diedukasi tentang program-program mana yang layak untuk ditonton dan mana yang tidak. Harapannya dengan hadirnya kesadaran yang baik, selera konsumsi siaran masyarakat pun jadi lebih baik.


    “KPI juga berperan dalam pembinaan dan pengembangan lembaga penyiaran agar dapat menyajikan konten yang edukatif, informatif, dan menghibur dengan tetap mematuhi prinsip-prinsip penyiaran yang bertanggung jawab,” ujarnya.


    Selain itu, dosen Ilmu Komunikasi UMMAH, Irhaz Angga Denilza mengatakan, kepercayaan masyarakat terhadap institusi seperti media, pemerintah, dan ilmuwan telah menurun di banyak tempat. 


    “Di era post-truth, emosi dan keyakinan pribadi sering kali lebih berpengaruh daripada fakta objektif. Orang lebih mudah menerima informasi yang meneguhkan perasaan dan pandangan mereka, meskipun informasi tersebut tidak didukung oleh bukti,” katanya.


    Kegiatan ini sekaligus penandatanganan kerja sama antara Universitas Muhammadiyah Mahakarya Aceh dan Komisi Penyiaran Indonesia Aceh. 


    Rektor UMMAH, Dr. H. Muharrir, Lc., M.Ag berharap, kerja sama ini dapat menjadi salah satu upaya untuk melahirkan generasi-generasi yang mampu menciptakan siaran-siaran berkualitas.


    “Tentunya kita berharap dengan terjalinnya kerja sama ini dapat menghadirkan generasi-generasi yang berkiprah di bidang penyiaran, baik itu wartawan yang kredibel, maupun content creator yang berkualitas di era digital saat ini,” katanya.


    Sumber : Mach

    Redaksi : ipul pedank Laut

    Komentar

    Tampilkan

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Terkini