.jpg)
Elitnesia.id |Opini,- Di zaman serba digital ini, menarik anak muda untuk membaca dan berdiskusi adalah tantangan tersendiri. Di Kabupaten Bireuen, banyak dari mereka yang lebih memilih konten singkat di layar ponsel dibandingkan membuka buku. Namun, Gerakan Koboy Book hadir untuk menyalakan kembali semangat literasi dengan metode Surah Buku.
Metode Surah Buku ini terinspirasi dari Gerakan Surah Buku (GSB)yang awalnya digagas oleh mahasiswa Aceh di Yogyakarta. Bertempat di Jalan Taman Siswa, Asrama Sabena, GSB menghidupkan semangat membaca dan berdiskusi dalam suasana terbuka untuk siapa saja. Inspirasi inilah yang kami bawa ke Bireuen, mencoba menciptakan ruang serupa di mana membaca dan diskusi bisa dinikmati dengan cara yang ringan dan menyenangkan.
Di setiap sesi Surah Buku, kami mengusung prinsip "membaca sambil tertawa." Kegiatan ini dirancang untuk menciptakan suasana yang santai, di mana buku menjadi bagian dari perbincangan sehari-hari. Kami ingin mengubah kesan bahwa membaca adalah kegiatan yang berat, menjadi sesuatu yang bisa dinikmati bersama, tanpa tekanan.
Mengapa ini penting? Karena literasi bukan hanya tentang bisa membaca, tetapi juga tentang berpikir kritis, memahami informasi, dan tidak mudah terjebak oleh arus informasi yang salah. Lewat Surah Buku, kami berharap anak-anak muda Bireuen dapat menjadi pembaca yang kritis dan terbuka terhadap berbagai sudut pandang.
Gerakan ini telah mendapat sambutan positif dari masyarakat, khususnya anak muda. Meski masih belum banyak yang datang dan bergabung, untuk merasakan atmosfer membaca yang segar di Surah Buku. Namun, kami sadar bahwa perjalanan ini masih panjang. Kami memerlukan dukungan lebih, baik dari pemerintah maupun komunitas lain, untuk membuka lebih banyak ruang baca dan diskusi, agar semangat literasi dapat menjangkau lebih banyak orang.
Gerakan Koboy Book melalui Surah Buku adalah langkah kecil untuk merawat literasi di Bireuen. Dengan semangat yang kami bawa, kami yakin bisa menjadikan membaca dan diskusi sebagai bagian dari keseharian anak muda, menciptakan generasi yang lebih kritis, cerdas, dan siap menghadapi tantangan masa depan. Literasi adalah kunci, dan bersama-sama, kita bisa membukanya.
Penulis : Abit
Redaksi : Ipul pedank laut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar