• Jelajahi

    Aplikasi (1) Artis (3) Covid 19 (1) Daerah (550) Hukum (83) Internasional (187) Kampus (57) Lifestyle (16) Nasional (275) Politik (72)
    Copyright © elitnesia.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    Rembuk Stunting di Desa Jangka Alue Fokus pada Kesiapan Pra-Nikah dan Ibu Menyusui

    24 Oktober 2024, 14:37 WIB Last Updated 2024-10-24T07:37:23Z

     


    Elitnesia.id|Bireuen,- 21 Oktober 2024 – Dalam rangkaian upaya menurunkan angka stunting di Desa Jangka Alue Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen, dilaksanakan rembuk stunting pada Senin, 21 Oktober 2024. Pertemuan yang bertujuan memperkuat koordinasi dan sinergi lintas sektor ini dihadiri oleh Camat Jangka Alfian, S.Sos., Danramil, Kapolsek, Kepala Puskesmas, Kepala UPTD KB, serta perangkat desa dan kader-kader kesehatan setempat.


    Fokus utama diskusi adalah pada pencegahan stunting yang dimulai sejak usia remaja, terutama calon pengantin (catin), dan ibu menyusui. Camat Alfian, dalam arahannya, menekankan pentingnya kesiapan calon pengantin dalam menghadapi pernikahan dan kehamilan. Ia menekankan bahwa calon pengantin harus melakukan konsultasi ke puskesmas minimal tiga bulan sebelum pernikahan. Hal ini bertujuan untuk memastikan edukasi yang memadai mengenai kesehatan pra-nikah, gizi, serta persiapan kehamilan yang sehat guna mencegah stunting.


    “Upaya pencegahan stunting tidak hanya dimulai setelah anak lahir, tapi harus sejak masa pra-nikah. Calon pengantin yang teredukasi mengenai pentingnya gizi dan kesehatan reproduksi dapat membantu mengurangi risiko stunting pada anak di masa depan,” ujar Alfian.



    Kegiatan rembuk stunting ini juga diisi dengan pembahasan tentang pentingnya edukasi gizi bagi ibu menyusui. Kepala Puskesmas dan Kepala UPTD KB, yang bertindak sebagai narasumber, menjelaskan bahwa ibu menyusui yang memiliki pemahaman yang baik mengenai gizi, dapat memberikan nutrisi yang optimal bagi bayinya, yang merupakan salah satu kunci untuk mencegah stunting.


    Salah satu agenda penting dalam rembuk tersebut adalah penyusunan usulan program pencegahan stunting yang akan dibawa ke Musrenbang Desa dan diharapkan dapat dianggarkan dalam APBG tahun 2025. Para peserta sepakat bahwa upaya menurunkan stunting harus melibatkan seluruh elemen masyarakat, mulai dari pemerintah desa, tenaga kesehatan, hingga keluarga.


    "Stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi menjadi tugas kita semua. Semua pihak, termasuk keluarga, harus berperan aktif dalam pencegahannya," tegas Kepala Puskesmas.


    Rembuk ini menandai komitmen kuat Kecamatan Jangka dalam menanggulangi masalah stunting, dengan harapan agar anak-anak yang lahir di wilayah ini dapat tumbuh dengan sehat dan memiliki masa depan yang cerah.


    Redaksi/editor : Ipul pedank laut 

    Komentar

    Tampilkan

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Terkini