Elitnesia.id|Bireuen – Dalam rangka memperkuat peran desa dalam konvergensi penurunan angka stunting, Desa Pante Sukon, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen, menggelar rembuk stunting pada Rabu, 30 Oktober 2024. Acara ini dihadiri oleh Camat Jangka Alfian, S.Sos., Danramil, Kapolsek, Kepala Puskesmas, Kepala UPTD KB, perangkat desa, serta kader kesehatan untuk memperkuat koordinasi lintas sektor dalam pencegahan stunting.
Fokus rembuk kali ini adalah kesiapan calon pengantin (catin) dan ibu menyusui dalam mencegah stunting. Camat Alfian menekankan pentingnya calon pengantin untuk mempersiapkan kesehatan dan nutrisi sebelum menikah. Ia menyarankan catin berkonsultasi ke puskesmas minimal tiga bulan sebelum pernikahan agar mereka memahami pentingnya gizi dan kesehatan reproduksi.
“Pencegahan stunting dimulai dari kesiapan pra-nikah. Edukasi mengenai gizi dan kesehatan reproduksi pada calon pengantin dapat membantu menekan risiko stunting pada anak di masa depan,” ujar Alfian.
Selain itu, rembuk ini juga membahas pentingnya edukasi gizi bagi ibu menyusui. Kepala Puskesmas dan Kepala UPTD KB, yang menjadi narasumber, menjelaskan bahwa pemahaman ibu tentang nutrisi dapat memastikan bayi menerima asupan gizi optimal, yang merupakan langkah penting dalam mencegah stunting.
Salah satu agenda utama adalah menyusun usulan program stunting yang akan dibawa ke Musrenbang Desa untuk dianggarkan dalam APBG tahun 2025. Para peserta sepakat bahwa keberhasilan penurunan stunting memerlukan dukungan semua pihak, mulai dari pemerintah desa hingga keluarga.
Pada akhir acara, dilakukan pembagian paket nutrisi kepada bayi dan balita sebagai wujud dukungan langsung terhadap kesehatan anak-anak di desa ini. Kegiatan ini mencerminkan komitmen Kecamatan Jangka dalam menanggulangi stunting agar generasi muda tumbuh sehat dan memiliki masa depan cerah.
Redaksi/editor : Ipul pedank laut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar