• Jelajahi

    Aplikasi (1) Artis (3) Covid 19 (1) Daerah (550) Hukum (83) Internasional (187) Kampus (57) Lifestyle (16) Nasional (275) Politik (72)
    Copyright © elitnesia.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    Ribuan Mantan Kombatan GAM Hadiri Apel Akbar di Glumpang Payong, Serukan Tolak Politik Uang

    28 Oktober 2024, 00:41 WIB Last Updated 2024-10-27T17:41:57Z
    Tgk Darwis Jeunieb menyampaikan orasi, Sabtu, (26/10).


    Elitnesia.id|Bireuen,- Ribuan mantan anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dari wilayah Batee Iliek menghadiri Apel Akbar di Lapangan Bola Kaki Glumpang Payong, Kecamatan Jeumpa, Kabupaten Bireuen, pada Sabtu (26/10/2024) sore. Acara yang dihadiri juga oleh ratusan masyarakat Bireuen ini berjalan dengan pengamanan ketat dari pihak kepolisian.


    Bendera Bulan Bintang, simbol perjuangan GAM, tampak berkibar di berbagai sudut acara, tidak hanya di panggung utama, tetapi juga dipegang oleh beberapa eks kombatan yang hadir.



    Dalam orasinya, Tgk Darwis Jeunieb menyerukan masyarakat Aceh untuk tidak terjebak dalam politik uang. Ia menekankan, "Menerima uang sogok dalam pemilihan Bupati, Wakil Bupati, Gubernur, dan Wakil Gubernur adalah haram menurut agama Islam." Ia mendorong dukungan bagi pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Bireuen nomor urut 2, H. Husaini M Amin dan Husaini, serta pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur Aceh nomor urut 2, H. Muzakir Manaf dan Fadullah.




    Darwis juga menyoroti kedekatan Muzakir Manaf dengan Presiden terpilih, Prabowo Subianto, yang menurutnya akan mempermudah penyaluran APBN untuk Aceh. Ia menegaskan bahwa perjuangan politik ini bertujuan menuntaskan butir-butir perjanjian Helsinki antara GAM dan Pemerintah RI yang belum terealisasi sepenuhnya.


    “Sebagai pihak yang telah menandatangani perjanjian di Helsinki, kita memiliki tanggung jawab besar untuk menuntaskan janji-janji tersebut,” ujar Darwis, seraya mengingatkan pentingnya menepati janji demi mencegah konflik.

    Rusyidi Mukhtar, S.Sos., anggota DPRA yang dikenal dengan panggilan Ceulangiek, memberikan orasi, Sabtu (26/10).


    Dalam kesempatan itu, Rusyidi Mukhtar, S.Sos., anggota DPRA yang dikenal dengan panggilan Ceulangiek, turut menegaskan pentingnya netralitas penyelenggara Pilkada agar proses politik di Bireuen berjalan sesuai aturan. Ia juga menekankan bahwa perjuangan politik GAM belum selesai karena masih banyak butir MoU Helsinki yang belum terealisasi.


    “Semangat perjuangan harus terus kita kobarkan,” ujarnya disambut pekik "merdeka" dari para eks kombatan yang mengibarkan Bendera Bulan Bintang.


    Calon Wakil Bupati Bireuen dari Partai Aceh, Husaini Franco, dalam sambutannya menyoroti netralitas aparatur sipil dan penyelenggara pemilu. “Miris melihat situasi Bireuen saat ini. PNS, Keuchik, PPK, dan PPS seharusnya netral, namun masih ada yang ikut dalam kegiatan calon tertentu,” ucapnya, seraya berharap agar penegak hukum bertindak tegas.


    Apel Akbar ini digagas oleh konsultan politik Partai Aceh, Dedi Santri, S.H. (Bang Radja) dan Nasruddin M. Basyah alias Nyakdin. Di bawah terik matahari, ribuan eks kombatan GAM dan pasukan Inong Balee dari berbagai wilayah di Bireuen tetap antusias mengikuti jalannya acara, mendengarkan orasi dari Tgk Darwis Jeunieb, Rusyidi Mukhtar, Husaini Franco, dan anggota DPRK Bireuen, Sufyannur.



    Redaksi : Ipul pedank laut
    Komentar

    Tampilkan

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Terkini