• Jelajahi

    Aplikasi (1) Artis (3) Covid 19 (1) Daerah (550) Hukum (82) Internasional (187) Kampus (57) Lifestyle (16) Nasional (275) Politik (70)
    Copyright © elitnesia.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    Simulasi Modul Ajar di Paya Nie: Tumbuhkan Kesadaran Konservasi untuk Siswa SD

    08 Oktober 2024, 12:03 WIB Last Updated 2024-10-08T05:03:20Z


    Elitnesia.id|Bireuen,- Simulasi Modul Ajar Pendidikan Lingkungan Hidup mengenai lahan basah dan rawa Paya Nie berlangsung selama tiga hari, 8-10 Oktober 2024, di kawasan Ekowisata Paya Nie, Desa Blang Me, Kecamatan Kutablang, Kabupaten Bireuen. Kegiatan ini bertujuan menumbuhkan kesadaran konservasi lahan basah dan kreativitas belajar bagi siswa sekolah dasar.


    Simulasi ini diikuti oleh tiga sekolah dasar, yaitu SDN 8 Blang Me, SDN 9 Paloh Raya, dan SDN 5 Gle Putoh, khusus untuk siswa kelas lima. Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bireuen, Muslem, serta para guru, kepala sekolah, perwakilan PIM, dan Al Muslim Bireuen.


    Ketua AFW Aceh, Yusmadi Yusuf, dalam sambutannya menjelaskan bahwa modul ajar yang diuji memiliki tiga tema utama: habitat, bentang alam flora dan fauna, serta aktivitas masyarakat di sekitar lahan basah. Paya Nie dikenal sebagai habitat beragam flora dan fauna, termasuk menjadi tempat transit bagi burung migran.

    Ketua AFW Aceh, Yusmadi Yusuf,


    Selain itu, acara ini juga menampilkan produk-produk dari hasil pengelolaan lahan basah, seperti hasil karya ibu-ibu sekitar, benih ikan, dan bibit pohon. Keuchik Blang Me, Erizal S.Pd, menegaskan komitmennya untuk menjaga Paya Nie sebagai penampungan air yang berkelanjutan.

    Kepala Dinas Pendidikan Muslim, M.Si 


    Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pendidikan Muslim, M.Si  berterima kasih kepada AFW yang telah menyusun modul ajar ini. "Anak-anak perlu mengenal secara langsung ekosistem lahan basah Paya Nie, bukan hanya melalui teori di kelas. Kehadiran mereka di sini memberikan gambaran nyata tentang konservasi lingkungan," ujarnya.


    Masyarakat sekitar juga mendapatkan manfaat ekonomi dari pengembangan ekowisata di Rawa Gambut Paya Nie yang memiliki luas 262 hektar. Mukhtar, Kepala SDN 8 Blang Me, menambahkan bahwa pembelajaran di lapangan ini sangat bermanfaat bagi murid-murid.


    Setelah pembukaan, para siswa dari tiga sekolah tersebut dibagi menjadi empat kelompok dan dipandu oleh tutor untuk menjelajahi lingkungan Paya Nie, termasuk area perbukitan dan alur rawa.


    Sumber : Amat Asah Parang 

    Redaksi : Ipul pedank laut 

    Komentar

    Tampilkan

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Terkini