• Jelajahi

    Aplikasi (1) Artis (3) Covid 19 (1) Daerah (550) Hukum (82) Internasional (187) Kampus (57) Lifestyle (16) Nasional (275) Politik (69)
    Copyright © elitnesia.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    Rembuk Stunting di Blang Keudee Tekankan Kesiapan Pra-Nikah dan Edukasi Gizi Ibu Menyusui

    13 November 2024, 10:58 WIB Last Updated 2024-11-13T04:00:54Z

     


    Elitnesia.id|Bireuen,- Dalam upaya memperkuat peran desa dalam menurunkan angka stunting, Desa Blang Keudee, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, menggelar rembuk stunting pada Rabu, 13 November 2024, di Meunasah Desa setempat. Acara ini fokus pada kesiapan calon pengantin dan edukasi gizi ibu menyusui untuk mencegah stunting sejak dini.


    Ketua Tuha Peut Desa Blang Keudee, Tgk. Abdullah Alamsyah, yang mewakili Keuchik, menyampaikan bahwa kondisi kesehatan masyarakat di desa masih terkendali dari stunting dan gizi buruk. "Apalagi, gampong ini sudah memiliki Gedung Posyandu dan segera membangun rumah gizi," ujarnya.


    Camat Gandapura, Azmi, S.Ag., menyampaikan pentingnya tanggung jawab bersama dalam mencegah stunting. Ia menekankan bahwa calon pengantin perlu mempersiapkan kesehatan dan nutrisi sebelum menikah, serta pentingnya pemberian ASI eksklusif bagi ibu menyusui. “Calon pengantin diimbau untuk berkonsultasi ke puskesmas minimal tiga bulan sebelum pernikahan agar lebih paham akan pentingnya gizi dan kesehatan reproduksi,” tambahnya.


    Kepala Puskesmas Gandapura, Bukhari, SKM, juga menyoroti pentingnya perilaku hidup sehat dan peran ASI eksklusif dalam mencegah stunting. "Edukasi gizi dan kesehatan reproduksi bagi calon pengantin dapat menekan risiko stunting pada anak di masa depan," jelas Bukhari.



    Rembuk ini juga membahas aspek kebersihan lingkungan, seperti fasilitas jamban dan ketersediaan air bersih, serta memperkuat edukasi gizi bagi ibu menyusui. Narasumber dari bidang Gizi Puskesmas, Kepala UPTD KB, dan pendamping desa memaparkan data keluarga berisiko stunting dan strategi penanganannya.


    Salah satu agenda utama adalah menyusun usulan program penurunan stunting untuk dibawa ke Musrenbang Desa dan dianggarkan dalam APBG 2025. Para peserta sepakat bahwa keberhasilan program ini membutuhkan dukungan dari seluruh pihak, mulai dari pemerintah desa hingga keluarga dan masyarakat.


    Acara ini dihadiri oleh Camat Gandapura Azmi, S.Ag., Danramil Lettu Nurdin Juned, Kapolsek Gandapura AKP M. Tahar, S.H., Kepala UPTD Puskesmas Bukhari, SKM, Kepala UPTD KB Kecamatan Ernajunita, Keuchik Blang Keudee Munzir Taib, serta perangkat desa dan kader kesehatan, guna memperkuat koordinasi lintas sektor dalam pencegahan stunting.


    Sumber : Amat Asah Parang

    Redaksi/editor : Ipul pedank laut

    Komentar

    Tampilkan

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Terkini