Kadistanbun Bireuen, Mulyadi SE MM, menyampaikan sambutan dan arahan, di balai tani Desa Pante Ara, Minggu,(08/12). |
Elitnesia.id|Bireuen,- Pada Minggu, 8 Desember 2024, Desa Pante Ara, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen, menjadi tuan rumah khanduri adat turun ke sawah. Acara yang digelar di Balai Tani persawahan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Kadistanbun) Bireuen, Mulyadi SE MM, beserta rombongan.
Dalam sambutannya, Kadistanbun menekankan pentingnya peran petani sebagai tulang punggung sektor pertanian yang mendukung perekonomian Indonesia. Mulyadi menyebutkan, pemerintah berkomitmen mendampingi petani melalui penyuluh pertanian untuk meningkatkan produktivitas serta kesejahteraan petani.
“Petani harus memiliki mindset bertani yang menguntungkan. Untuk itu, pemerintah hadir memberikan pendampingan sejak awal pengolahan tanah hingga hasil panen. Kita juga mendorong penguatan sumber daya manusia (SDM) baik di kalangan petani maupun penyuluh,” ujar Mulyadi.
Ia juga mengingatkan pentingnya pola tanam yang serentak untuk menghindari serangan hama. “Jika tidak serentak, tanaman rentan terkena hama. Misalnya, siklus panen harus disesuaikan agar pada bulan Maret padi sudah dipanen, menghindari serangan wereng yang sering terjadi pada April,” tambahnya.
Hasil Panen Meningkat
Dalam acara tersebut, penyuluh pertanian setempat, Andali Affan S.ST, melaporkan peningkatan produktivitas padi di Desa Pante Ara. Kelompok Tani Maju mencatat hasil panen meningkat dari sebelumnya 5-6,5 ton menjadi 7,5-8 ton per hektare.
Andali juga mengingatkan para petani untuk segera menebus pupuk bersubsidi yang telah tersedia. “Tahun ini, desa kita mendapatkan 20 ton pupuk MPK. Segera tebus di kios resmi yang telah ditentukan,” imbau Andali.
Keuchik Ucapkan Terima Kasih
Keuchik Pante Ara, Saifuddin Abdullah, menyampaikan apresiasi kepada Kadistanbun dan rombongan yang hadir di tengah kesibukan. Ia juga menjelaskan bahwa mayoritas warga desa yang terdiri dari 114 kepala keluarga adalah petani dengan luas sawah mencapai 56 hektare.
“Alhamdulillah, kami berterima kasih atas kehadiran Pak Kadis dan rombongan di acara ini. Kehadiran bapak-bapak memberikan semangat bagi kami untuk terus meningkatkan produktivitas pertanian,” kata Keuchik.
Tinjau Irigasi dan Komunikasi Aktif
Usai acara, Kadistanbun bersama penyuluh dan Keuchik meninjau kondisi irigasi persawahan. Ia menginstruksikan penyuluh untuk aktif berkomunikasi dengan kelompok tani, mengadakan rapat bulanan, dan memberikan edukasi terkait pengendalian hama.
Kadistanbun bersama penyuluh dan Keuchik meninjau kondisi irigasi persawahan. |
"Penting bagi petani untuk memahami metode pengendalian organisme pengganggu. Banyak petani yang mengupah orang lain untuk menyemprot hama tanpa memahami tekniknya, sehingga hasil kurang maksimal," jelas Mulyadi.
Kadistanbun juga menyinggung masalah pupuk bersubsidi yang tahun ini hanya tersedia 56% dari kebutuhan awal. Namun, menjelang akhir 2024, alokasi pupuk subsidi bertambah untuk mendukung kebutuhan petani.
Acara adat khanduri turun ke sawah ini turut dihadiri oleh Sekretaris Dinas Fadlon ST MSM, Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Peusangan Maysarah SP, Mantri Tani Kecamatan Jangka Rizaldi, serta masyarakat Desa Pante Ara. Momentum ini menjadi ajang memperkuat sinergi antara pemerintah dan petani untuk meningkatkan kesejahteraan melalui sektor pertanian.
Sumber : Amat Asah Parang
Editor/redaksi : Ipul pedank laut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar