Elitnesia.id|Bireuen, 25 Februari 2025 – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) dari Partai Aceh, Rusyidi Mukhtar, S.Sos (Ceulangiek), menggelar reses masa sidang I Tahun 2025 di Kampus Universitas Islam Aceh (UIA), Matang Glumpang Dua, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen.
Dalam reses yang dihadiri lebih dari 900 warga ini, Rusyidi Mukhtar menampung berbagai aspirasi masyarakat, mulai dari pembangunan infrastruktur, pendidikan, hingga kesejahteraan petani dan nelayan. Ia menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan setiap masukan yang diterima agar dapat direalisasikan melalui kebijakan di tingkat pemerintahan Aceh.
Rusyidi Mukhtar, yang akrab disapa Ceulangiek, dikenal sebagai tokoh Peusangan dengan rekam jejak panjang di dunia politik. Sebelum terpilih sebagai anggota DPRA, ia telah dua periode menjabat sebagai anggota DPRK Bireuen. Selain itu, ia juga menjabat sebagai Ketua Pembina Yayasan Almuslim Peusangan, yang berperan penting dalam sektor pendidikan di daerah tersebut.
Sebagai anggota DPRA Komisi I yang membidangi pemerintahan, hukum, dan politik, Ceulangiek memiliki peran strategis dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat. Kedekatannya dengan warga terlihat dalam setiap kunjungannya, di mana ia selalu hadir untuk mendengarkan dan mencari solusi bagi permasalahan yang dihadapi masyarakat.
Dalam dialog bersama warga, Ceulangiek menegaskan bahwa pendidikan adalah kunci utama dalam membangun masa depan Aceh, khususnya Bireuen. Ia berkomitmen untuk mendorong program pendidikan gratis hingga perguruan tinggi dengan memanfaatkan Kartu Indonesia Pintar (KIP).
"Pendidikan adalah fondasi utama kemajuan. Kita harus memastikan setiap anak di Bireuen mendapatkan akses pendidikan yang layak tanpa terkendala ekonomi," ujarnya.
Selain pendidikan, warga juga menyampaikan aspirasi terkait perbaikan jalan, akses air bersih, serta peningkatan kesejahteraan bagi petani dan nelayan. Menanggapi hal itu, Rusyidi Mukhtar berjanji akan membawa setiap keluhan ke DPRA dan memperjuangkannya agar menjadi kebijakan konkret.
Bagi Rusyidi Mukhtar, reses bukan sekadar agenda rutin, tetapi tanggung jawab moral untuk benar-benar mendengar dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat. Ia menegaskan akan terus bekerja keras agar suara masyarakat Bireuen didengar di parlemen Aceh.
"Kita ingin reses ini menjadi langkah awal dalam merealisasikan program yang bermanfaat bagi masyarakat. Partisipasi aktif warga sangat penting dalam membangun daerah," pungkasnya.
Dengan antusiasme tinggi dari warga, reses ini menjadi bukti bahwa komunikasi langsung antara wakil rakyat dan masyarakat berperan besar dalam proses pembangunan daerah. Diharapkan, setiap aspirasi yang disampaikan dapat diwujudkan menjadi kebijakan nyata demi kesejahteraan Bireuen.
Redaksi : Ipul pedank laut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar