Elitnesia.id|Bireuen, – Pemerintah Kecamatan Kuta Blang menggelar Rembuk Stunting tahap pertama tahun 2025 di Aula Kantor Camat, Senin (10/2), sebagai bagian dari upaya percepatan penurunan angka stunting. Dengan mengusung tema “Melalui Konvergensi Pencegahan Stunting, Kita Wujudkan Sumber Daya Manusia yang Unggul,” kegiatan ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan dari lintas sektor.
Hadir dalam pertemuan ini Sekretaris DPMG-PKB Bireuen Irmawati, S.P., M.Lingk., Kasi Promosi Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Bireuen Elly Safri, S.St., M.K.M., Plt. Camat Kuta Blang Reza Wiradarma, B.A., Kapospolsektor Iptu Jusman, Danposramil Peltu Zulfuedi, Kepala Puskesmas Kuta Blang dr. Emi Handriany, serta para keuchik, kader kesehatan desa, pendamping desa, dan perwakilan instansi terkait.
Plt. Camat Kuta Blang, Reza Wiradarma, yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kecamatan, menekankan pentingnya peran semua pihak dalam menangani stunting secara komprehensif.
"Stunting bukan hanya masalah gizi, tetapi juga berkaitan dengan kebersihan lingkungan, sanitasi, serta pola asuh yang baik. Saya mengajak para keuchik, khususnya di desa yang menjadi lokus stunting, untuk berkomitmen memastikan gizi anak terpenuhi, lingkungan tetap bersih, dan setiap rumah memiliki jamban sehat," ujarnya.
Kepala Puskesmas Kuta Blang, dr. Emi Handriany, menjelaskan bahwa penanganan stunting harus dimulai sejak dini, bahkan sebelum seorang perempuan memasuki usia kehamilan.
"Edukasi kesehatan bagi remaja putri sangat penting, karena stunting bisa dicegah sejak masa pra-kehamilan. Selain itu, pemantauan tumbuh kembang anak, pemberian makanan tambahan yang bergizi, serta peningkatan kesadaran ibu hamil tentang pentingnya ASI eksklusif harus terus digalakkan," katanya.
Kasi Promosi Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Bireuen, Elly Safri, S.St., M.K.M., menegaskan bahwa posyandu memiliki peran strategis dalam mendeteksi dini berbagai permasalahan gizi dan kesehatan anak.
"Pastikan posyandu berjalan optimal dan aktif melayani balita, ibu hamil, serta lansia. Layanan imunisasi dan skrining kesehatan harus terus ditingkatkan untuk mencegah berbagai penyakit yang bisa berdampak pada pertumbuhan anak," jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris DPMG-PKB Bireuen, Irmawati, S.P., M.Lingk., menyoroti pentingnya aksi konvergensi dalam program percepatan penurunan stunting di Kabupaten Bireuen.
"Sebagai daerah lokus stunting, Bireuen harus menjalankan delapan aksi konvergensi dengan maksimal. TPPS kecamatan harus berfungsi sebagai wadah koordinasi yang memastikan semua program berjalan efektif dan tepat sasaran," katanya.
Melalui rembuk ini, Pemerintah Kecamatan Kuta Blang berharap seluruh pemangku kebijakan dapat bersinergi lebih kuat dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting. Dengan langkah-langkah yang terarah, diharapkan generasi mendatang dapat tumbuh sehat, cerdas, dan berkualitas.
Sumber : Amat Asah Parang
Editor/redaksi : Ipul pedank laut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar