• Jelajahi

    Aplikasi (1) Artis (3) Covid 19 (1) Daerah (551) Hukum (85) Internasional (187) Kampus (57) Lifestyle (16) Nasional (276) Politik (74)
    Copyright © elitnesia.id
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    SAPA Soroti CSR BSI: Dana Rp2,5 Miliar Harusnya untuk UMKM, Bukan Sepak Bola

    24 Februari 2025, 18:11 WIB Last Updated 2025-02-24T11:11:14Z

     


    Elitnesia.id|Banda Aceh - Serikat Aksi Peduli Aceh (SAPA) mengkritik kebijakan Bank Syariah Indonesia (BSI) yang menyalurkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) tahun 2024 sebesar Rp2,5 miliar kepada klub sepak bola Persiraja Banda Aceh. SAPA menilai langkah ini tidak mencerminkan kepentingan masyarakat luas dan tidak sesuai dengan prinsip tanggung jawab sosial perusahaan.


    Ketua SAPA, Fauzan Adami, menegaskan bahwa dana CSR seharusnya difokuskan pada sektor yang memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).


    “Kami sangat menyayangkan keputusan BSI mengalokasikan Rp2,5 miliar untuk Persiraja. Jika dana ini digunakan untuk mendukung UMKM, setidaknya 250 pelaku usaha kecil bisa mendapatkan bantuan modal Rp10 juta per orang. Ini lebih bermanfaat bagi perekonomian rakyat yang masih berjuang menghadapi kesulitan,” ujar Fauzan dalam keterangan pers, Senin (24/2/2025).


    Menurutnya, sebagai satu-satunya bank nasional yang beroperasi di Aceh pasca hengkangnya bank-bank konvensional, BSI memiliki tanggung jawab besar terhadap pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat. Namun, alokasi CSR yang dilakukan justru lebih menguntungkan kelompok tertentu dibandingkan masyarakat luas.


    “Dulu, saat bank-bank konvensional masih ada, dana CSR yang disalurkan untuk kesejahteraan masyarakat mencapai puluhan miliar rupiah. Sekarang, dengan total CSR BSI hanya Rp18 miliar, seharusnya penyaluran dana lebih selektif dan benar-benar menyasar masyarakat miskin,” katanya.


    Fauzan juga menyoroti alokasi CSR BSI pada 2024, termasuk Rp5 miliar untuk Pekan Olahraga Nasional (PON), Rp1,7 miliar untuk pembangunan Masjid UIN Ar-Raniry, serta Rp2,5 miliar untuk Persiraja. Ia menilai alokasi ini kurang berdampak langsung pada masyarakat kecil yang masih berjuang memenuhi kebutuhan dasar mereka.


    “Masyarakat miskin membutuhkan dukungan konkret dalam bentuk program pemberdayaan ekonomi, bukan event nasional atau kegiatan olahraga yang lebih banyak dinikmati oleh pejabat dan kalangan menengah ke atas. BSI harus mengutamakan kesejahteraan masyarakat luas, bukan sekadar memenuhi kepentingan segelintir pihak,” tegasnya.


    SAPA meminta agar BSI menghentikan penyaluran dana CSR untuk Persiraja dan pembangunan Masjid UIN Ar-Raniry pada 2025. Menurut SAPA, masih banyak masjid lain di Aceh yang membutuhkan perhatian, serta masyarakat miskin yang memerlukan dukungan ekonomi guna meningkatkan kesejahteraan mereka.


    “BSI tidak boleh hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga harus bertanggung jawab dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat Aceh. Kami mendesak agar kebijakan CSR BSI dievaluasi dan dialokasikan untuk program yang memiliki dampak luas bagi masyarakat,” pungkas Fauzan.



    Sumber : Siara pers SAPA
    Redaksi : Ipul pedank laut 
    Komentar

    Tampilkan

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Terkini