Elitnesia.id|Bireuen, – Petani jernang di Kabupaten Bireuen, Aceh, kini mulai sumringah. Setelah mengalami keterpurukan harga selama pandemi, biji jernang segar kini kembali dihargai tinggi, mencapai Rp 200.000 per kilogram.
Kenaikan ini merupakan yang tertinggi sejak Covid-19 melanda Indonesia pada Maret 2020. Sebelumnya, harga jernang sempat merosot hingga Rp 90.000/kg akibat lesunya ekspor, terutama ke China sebagai pasar utama. Padahal, sebelum pandemi, harga jernang pernah menyentuh Rp 550.000/kg.
Saat ini, permintaan pasar terhadap biji jernang terus meningkat. Jika sebelumnya petani kesulitan mencari pembeli, kini justru pedagang pengumpul yang aktif mendatangi desa-desa untuk mendapatkan pasokan.
Zainuddin, seorang petani jernang di Jeunieb, Bireuen, mengungkapkan rasa syukurnya atas lonjakan harga ini. "Dulu banyak petani enggan ke kebun karena harga anjlok. Sekarang, setelah harga naik, mereka kembali semangat merawat tanaman," ujarnya, Rabu (5/3/2025), melalui Bahrul Fazal.
Ia optimistis harga jernang akan terus meningkat seiring melonjaknya permintaan ekspor. "Bisa saja harganya kembali ke level tertinggi seperti beberapa tahun lalu, bahkan melebihi Rp 550.000/kg," pungkasnya.
Sumber : Irfandi
Editor/redaksi : Ipul pedank laut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar