Elitnesia.id|Banda Aceh,— Sebanyak 36 orang yang tergabung dalam Komunitas Penggerak Massa secara resmi bergabung sebagai anggota Partai Perjuangan Aceh (PPA). Deklarasi tersebut dilakukan dalam sebuah acara yang berlangsung di Kantor DPP PPA, Jeulingke, Banda Aceh, Kamis (17/3/2025).
Kedatangan para anggota komunitas disambut langsung oleh Sekretaris Jenderal PPA, Teuku Rayuan Sukma, didampingi Ketua Harian Asnawi, sejumlah wakil sekretaris jenderal, dan pengurus pusat lainnya.
Dalam pernyataannya, pimpinan Komunitas Penggerak Massa menyebutkan bahwa ketertarikan mereka terhadap PPA muncul karena kiprah sosial partai tersebut yang dinilai menyentuh langsung masyarakat.
“Kami melihat keseriusan PPA tidak berhenti pada spanduk atau janji politik, tetapi diwujudkan dalam aksi nyata,” ujarnya.
Ia juga menegaskan komitmen komunitas untuk mendukung penuh perjuangan PPA dan turut memperluas pengaruh partai yang mengusung simbol Samudera Pasai itu di seluruh wilayah Aceh.
“Kami siap memperjuangkan cita-cita perubahan yang diusung PPA,” tambahnya.
Namun demikian, komunitas tersebut juga menyampaikan harapan agar PPA tetap konsisten dalam menjalankan amanah dan tidak sekadar menjadi partai yang mengumbar janji.
Menanggapi hal tersebut, Teuku Rayuan Sukma menyatakan bahwa PPA lahir dari aspirasi rakyat dan berkomitmen menjaga kepercayaan publik.
“Aspirasi dan amanah dari Komunitas Penggerak Massa akan kami teruskan kepada seluruh jajaran partai, termasuk kader-kader yang akan duduk di parlemen,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Teuku Rayuan juga menginformasikan bahwa Ketua Umum PPA, Prof. Marniati, saat ini tengah berada di Jakarta dan telah bertemu Menteri Pemberdayaan Perempuan. Dalam pertemuan itu, Prof. Marniati mengusulkan pembentukan Fraksi Perempuan di DPR serta penegasan kuota 30 persen perempuan bukan hanya pada tahap pencalonan, tetapi juga setelah pemilu.
Usulan tersebut, menurut Rayuan, mendapat respons positif dari pihak kementerian dan akan dibahas lebih lanjut. “Ini membuktikan bahwa PPA hadir bukan semata-mata untuk politik kekuasaan, melainkan memperjuangkan keberpihakan yang nyata, khususnya bagi kaum perempuan,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar